ARTIKEL SUMBER :
Sebuah situs dan benda-benda purbakala ditemukan di area persawahan milik Soleh dan Sumarno, warga Dukuh Gunung Wijil, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (25/3) lalu. Situs ditengarai struktur bangunan candi ditemukan itu merupakan yang ketiga sepanjang Maret 2016.
Sebelumnya, sejumlah benda purbakala juga ditemukan di sekitar penemuan situs saat ini. Di antaranya dua arca, dua yoni, batu relief, dan tumpukan batu bata kuno. Kedua arca saat ini sudah diserahkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng di Prambanan. Atas temuan tersebut BPCB telah melarang penggalian.
Meski demikian, hingga saat ini, Sumarno sang pemilik sawah, masih nekat menggali lokasi penemuan. Dia beralasan, warga desanya penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut soal penemuan itu.
"Kami hanya penasaran saja, makanya saya tetap menggali pelan-pelan, yang penting tidak merusak situs yang kami temukan," kata Sumarno saat ditemui, Minggu (27/3).
Sebelum menemukan situs itu, Sumarno mengaku telah menemukan situs dan benda purbakala berwujud batu kebo di lahan seluas 1,2 hektare miliknya, pada 9 Maret lalu. Kemudian pada Selasa (22/3) lalu, dia kembali melakukan penggalian tidak jauh dari temuan batu kebo, dan menemukan dua arca, dua yoni, dan batu relief wayang Janaka.
"Temuan benda-benda tersebut sudah saya laporkan ke Museum Arca Boyolali. Petugas dari BPCB juga sudah meninjau lokasi. Dua arca langsung saya serahkan ke BPCB," ujar Sumarno.
Kasi Pelestarian Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Jateng, Gutomo, saat dihubungi menyatakan sudah melakukan penelitian awal terhadap dua arca itu. "Berdasarkan gaya dan ornamennya, kedua arca berasal dari abad 8 masehi. Yang satu arca Nandeswara, satunya belum teridentifikasi, mungkin Mahakala, tapi belum pasti. Masih harus kami teliti lagi," kata Gutomo.
Penggunaan batu bata sebagai struktur utama bangunan candi, kata Gutomo, banyak ditemukan pada masa perpindahan Kerajaan Mataram kuno di Jawa Tengah, ke wilayah Jawa Timur. Candi di Jawa Tengah, ujar dia, banyak menggunakan batu-bata sebagai pondasi bangunan, salah satunya Candi Sewu. Namun, struktur utama candi biasanya menggunakan batu.
"Kami menduga situs yang ditemukan di Boyolali ini merupakan struktur bangunan candi. BPCB akan melakukan penggalian resmi pada awal April mendatang untuk memastikan identifikasi jenis situs," tutup Gutomo.
PENALARAN INDUKTIF :
Sebuah situs dan benda-benda purbakala ditemukan di area persawahan milik Soleh dan Sumarno, warga Dukuh Gunung Wijil, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (25/3) lalu. (Khusus) Situs ditengarai struktur bangunan candi ditemukan itu merupakan yang ketiga sepanjang Maret 2016. (Umum)
Sebelumnya, sejumlah benda purbakala juga ditemukan di sekitar penemuan situs saat ini. Di antaranya dua arca, dua yoni, batu relief, dan tumpukan batu bata kuno. Kedua arca saat ini sudah diserahkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng di Prambanan. Atas temuan tersebut BPCB telah melarang penggalian.
Meski demikian, hingga saat ini, Sumarno sang pemilik sawah, masih nekat menggali lokasi penemuan. Dia beralasan, warga desanya penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut soal penemuan itu.
"Kami hanya penasaran saja, makanya saya tetap menggali pelan-pelan, yang penting tidak merusak situs yang kami temukan," kata Sumarno saat ditemui, Minggu (27/3).
Sebelum menemukan situs itu, Sumarno mengaku telah menemukan situs dan benda purbakala berwujud batu kebo di lahan seluas 1,2 hektare miliknya, pada 9 Maret lalu. Kemudian pada Selasa (22/3) lalu, dia kembali melakukan penggalian tidak jauh dari temuan batu kebo, dan menemukan dua arca, dua yoni, dan batu relief wayang Janaka.
"Temuan benda-benda tersebut sudah saya laporkan ke Museum Arca Boyolali. Petugas dari BPCB juga sudah meninjau lokasi. Dua arca langsung saya serahkan ke BPCB," ujar Sumarno.
Kasi Pelestarian Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Jateng, Gutomo, saat dihubungi menyatakan sudah melakukan penelitian awal terhadap dua arca itu. "Berdasarkan gaya dan ornamennya, kedua arca berasal dari abad 8 masehi. Yang satu arca Nandeswara, satunya belum teridentifikasi, mungkin Mahakala, tapi belum pasti. Masih harus kami teliti lagi," kata Gutomo.
Penggunaan batu bata sebagai struktur utama bangunan candi, kata Gutomo, banyak ditemukan pada masa perpindahan Kerajaan Mataram kuno di Jawa Tengah, ke wilayah Jawa Timur. (Khusus) Candi di Jawa Tengah, ujar dia, banyak menggunakan batu-bata sebagai pondasi bangunan, salah satunya Candi Sewu. (Umum) Namun, struktur utama candi biasanya menggunakan batu.
"Kami menduga situs yang ditemukan di Boyolali ini merupakan struktur bangunan candi. (Khusus) BPCB akan melakukan penggalian resmi pada awal April mendatang untuk memastikan identifikasi jenis situs, (Umum)" tutup Gutomo.
DAFTAR PUSTAKA
Sunaryo, Arie. 27 Maret 2016. http://www.merdeka.com/peristiwa/situs-diduga-candi-ditemukan-di-boyolali-malah-digali-oleh-warga.html Diunduh tanggal 27 Maret 2016
Sebuah situs dan benda-benda purbakala ditemukan di area persawahan milik Soleh dan Sumarno, warga Dukuh Gunung Wijil, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (25/3) lalu. Situs ditengarai struktur bangunan candi ditemukan itu merupakan yang ketiga sepanjang Maret 2016.
Sebelumnya, sejumlah benda purbakala juga ditemukan di sekitar penemuan situs saat ini. Di antaranya dua arca, dua yoni, batu relief, dan tumpukan batu bata kuno. Kedua arca saat ini sudah diserahkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng di Prambanan. Atas temuan tersebut BPCB telah melarang penggalian.
Meski demikian, hingga saat ini, Sumarno sang pemilik sawah, masih nekat menggali lokasi penemuan. Dia beralasan, warga desanya penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut soal penemuan itu.
"Kami hanya penasaran saja, makanya saya tetap menggali pelan-pelan, yang penting tidak merusak situs yang kami temukan," kata Sumarno saat ditemui, Minggu (27/3).
Sebelum menemukan situs itu, Sumarno mengaku telah menemukan situs dan benda purbakala berwujud batu kebo di lahan seluas 1,2 hektare miliknya, pada 9 Maret lalu. Kemudian pada Selasa (22/3) lalu, dia kembali melakukan penggalian tidak jauh dari temuan batu kebo, dan menemukan dua arca, dua yoni, dan batu relief wayang Janaka.
"Temuan benda-benda tersebut sudah saya laporkan ke Museum Arca Boyolali. Petugas dari BPCB juga sudah meninjau lokasi. Dua arca langsung saya serahkan ke BPCB," ujar Sumarno.
Kasi Pelestarian Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Jateng, Gutomo, saat dihubungi menyatakan sudah melakukan penelitian awal terhadap dua arca itu. "Berdasarkan gaya dan ornamennya, kedua arca berasal dari abad 8 masehi. Yang satu arca Nandeswara, satunya belum teridentifikasi, mungkin Mahakala, tapi belum pasti. Masih harus kami teliti lagi," kata Gutomo.
Penggunaan batu bata sebagai struktur utama bangunan candi, kata Gutomo, banyak ditemukan pada masa perpindahan Kerajaan Mataram kuno di Jawa Tengah, ke wilayah Jawa Timur. Candi di Jawa Tengah, ujar dia, banyak menggunakan batu-bata sebagai pondasi bangunan, salah satunya Candi Sewu. Namun, struktur utama candi biasanya menggunakan batu.
"Kami menduga situs yang ditemukan di Boyolali ini merupakan struktur bangunan candi. BPCB akan melakukan penggalian resmi pada awal April mendatang untuk memastikan identifikasi jenis situs," tutup Gutomo.
PENALARAN INDUKTIF :
Sebuah situs dan benda-benda purbakala ditemukan di area persawahan milik Soleh dan Sumarno, warga Dukuh Gunung Wijil, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (25/3) lalu. (Khusus) Situs ditengarai struktur bangunan candi ditemukan itu merupakan yang ketiga sepanjang Maret 2016. (Umum)
Sebelumnya, sejumlah benda purbakala juga ditemukan di sekitar penemuan situs saat ini. Di antaranya dua arca, dua yoni, batu relief, dan tumpukan batu bata kuno. Kedua arca saat ini sudah diserahkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng di Prambanan. Atas temuan tersebut BPCB telah melarang penggalian.
Meski demikian, hingga saat ini, Sumarno sang pemilik sawah, masih nekat menggali lokasi penemuan. Dia beralasan, warga desanya penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut soal penemuan itu.
"Kami hanya penasaran saja, makanya saya tetap menggali pelan-pelan, yang penting tidak merusak situs yang kami temukan," kata Sumarno saat ditemui, Minggu (27/3).
Sebelum menemukan situs itu, Sumarno mengaku telah menemukan situs dan benda purbakala berwujud batu kebo di lahan seluas 1,2 hektare miliknya, pada 9 Maret lalu. Kemudian pada Selasa (22/3) lalu, dia kembali melakukan penggalian tidak jauh dari temuan batu kebo, dan menemukan dua arca, dua yoni, dan batu relief wayang Janaka.
"Temuan benda-benda tersebut sudah saya laporkan ke Museum Arca Boyolali. Petugas dari BPCB juga sudah meninjau lokasi. Dua arca langsung saya serahkan ke BPCB," ujar Sumarno.
Kasi Pelestarian Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Jateng, Gutomo, saat dihubungi menyatakan sudah melakukan penelitian awal terhadap dua arca itu. "Berdasarkan gaya dan ornamennya, kedua arca berasal dari abad 8 masehi. Yang satu arca Nandeswara, satunya belum teridentifikasi, mungkin Mahakala, tapi belum pasti. Masih harus kami teliti lagi," kata Gutomo.
Penggunaan batu bata sebagai struktur utama bangunan candi, kata Gutomo, banyak ditemukan pada masa perpindahan Kerajaan Mataram kuno di Jawa Tengah, ke wilayah Jawa Timur. (Khusus) Candi di Jawa Tengah, ujar dia, banyak menggunakan batu-bata sebagai pondasi bangunan, salah satunya Candi Sewu. (Umum) Namun, struktur utama candi biasanya menggunakan batu.
"Kami menduga situs yang ditemukan di Boyolali ini merupakan struktur bangunan candi. (Khusus) BPCB akan melakukan penggalian resmi pada awal April mendatang untuk memastikan identifikasi jenis situs, (Umum)" tutup Gutomo.
DAFTAR PUSTAKA
Sunaryo, Arie. 27 Maret 2016. http://www.merdeka.com/peristiwa/situs-diduga-candi-ditemukan-di-boyolali-malah-digali-oleh-warga.html Diunduh tanggal 27 Maret 2016
Tag :
Bahasa Indonesia 2
0 Komentar untuk "PENALARAN INDUKTIF 2"
Peraturan Dalam Berkomentar :
[+] Marilah Kita Budayakan Berkomentar Sesudah Membaca Artikel.
[+] Dilarang Menghina, Promosi Atau Iklan.
[+] Dilarang Berkomentar Yang Mengandung Unsur Porno, Spam, Sara.
[+] Budayakan Berkomentar Dengan Sopan Dan Bijak.