ARTIKEL SUMBER :
Rini Setiyaningsih, 23 tahun, tiba-tiba terbangun dari tidurnya, Kamis malam 24 Maret 2016. Telepon selular miliknya berdering. Seseorang di sebrang sana memberitahu bahwa jalan menuju rumah terputus. Jalanan macet. “Kakak saya telepon saya, katanya ada longsor,” kata Rini, Ahad 27 Maret 2016.
Penduduk Desa Clapar, Kecamatan Madukoro, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, ini langsung keluar rumah dan melihat sudah banyak orang berhamburan di jalanan. Telinganya mendengar suara tanah bergerak. Semua orang panik dan langsung menyelamatkan diri dan tak lupa membawa barang berharga milik mereka. “Karena longsornya berlangsung secara perlahan, kami sempat menyelamatkan barang-barang kami,” katanya.
Keesokan harinya pada Jumat 25 Maret 2016, penduduk kembali ke lokasi. Rini kaget melihat rumahnya sudah hancur. Padahal pada malam sebelumnya rumah-rumah itu masih kokoh berdiri. “Kami menghambil barang-barang yang belum sempat diambil.” Rini tak bisa membayangkan apa yang terjadi pada dia dan keluarganya, jika malam itu tertidur hingga pagi hari.
Rusjiwati, 50 tahun, warga lainnya juga mengatakan hal senada. Dia bersama suami dan dua anaknya langsung panik begitu melihat orang-orang sudah ramai di jalanan pada malam Jumat malam itu. “Kejadiannya sekitar pukul 22.30 WIB. saya sekeluarga langsung mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya.
Koordinator Tim Search and Rescue (SAR) Banjarnegara, Slamet, mengatakan pergerakan tanah longsor yang lambat membuat proses evakuasi berjalan lancar. Hingga Ahad siang 27 Maret 2016, jumlah rumah yang mengalami kerusakan mencapai 15 unit. Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah, karena tanah longsor terus bergerak.
PENALARAN DEDUKTIF :
Rini Setiyaningsih, 23 tahun, tiba-tiba terbangun dari tidurnya, Kamis malam 24 Maret 2016. Telepon selular miliknya berdering. Seseorang di sebrang sana memberitahu bahwa jalan menuju rumah terputus. (Umum) Jalanan macet. “Kakak saya telepon saya, katanya ada longsor,” kata Rini, Ahad 27 Maret 2016. (Khusus)
Penduduk Desa Clapar, Kecamatan Madukoro, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, ini langsung keluar rumah dan melihat sudah banyak orang berhamburan di jalanan. Telinganya mendengar suara tanah bergerak. Semua orang panik dan langsung menyelamatkan diri dan tak lupa membawa barang berharga milik mereka. “Karena longsornya berlangsung secara perlahan, kami sempat menyelamatkan barang-barang kami,” katanya.
Keesokan harinya pada Jumat 25 Maret 2016, penduduk kembali ke lokasi. (Umum) Rini kaget melihat rumahnya sudah hancur. (Khusus) Padahal pada malam sebelumnya rumah-rumah itu masih kokoh berdiri. “Kami menghambil barang-barang yang belum sempat diambil.” Rini tak bisa membayangkan apa yang terjadi pada dia dan keluarganya, jika malam itu tertidur hingga pagi hari.
Rusjiwati, 50 tahun, warga lainnya juga mengatakan hal senada. Dia bersama suami dan dua anaknya langsung panik begitu melihat orang-orang sudah ramai di jalanan pada malam Jumat malam itu. (Umum) “Kejadiannya sekitar pukul 22.30 WIB. saya sekeluarga langsung mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya. (Khusus)
Koordinator Tim Search and Rescue (SAR) Banjarnegara, Slamet, mengatakan pergerakan tanah longsor yang lambat membuat proses evakuasi berjalan lancar. Hingga Ahad siang 27 Maret 2016, jumlah rumah yang mengalami kerusakan mencapai 15 unit. Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah, karena tanah longsor terus bergerak.
DAFTAR PUSTAKA
Irsyam.F, Muhammad.27 Maret 2016. https://nasional.tempo.co/read/news/2016/03/27/058757247/ini-cerita-detik-detik-penduduk-menyelamatkan-diri-dari-longsor Diunduh tanggal 27 Maret 2016
Rini Setiyaningsih, 23 tahun, tiba-tiba terbangun dari tidurnya, Kamis malam 24 Maret 2016. Telepon selular miliknya berdering. Seseorang di sebrang sana memberitahu bahwa jalan menuju rumah terputus. Jalanan macet. “Kakak saya telepon saya, katanya ada longsor,” kata Rini, Ahad 27 Maret 2016.
Penduduk Desa Clapar, Kecamatan Madukoro, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, ini langsung keluar rumah dan melihat sudah banyak orang berhamburan di jalanan. Telinganya mendengar suara tanah bergerak. Semua orang panik dan langsung menyelamatkan diri dan tak lupa membawa barang berharga milik mereka. “Karena longsornya berlangsung secara perlahan, kami sempat menyelamatkan barang-barang kami,” katanya.
Keesokan harinya pada Jumat 25 Maret 2016, penduduk kembali ke lokasi. Rini kaget melihat rumahnya sudah hancur. Padahal pada malam sebelumnya rumah-rumah itu masih kokoh berdiri. “Kami menghambil barang-barang yang belum sempat diambil.” Rini tak bisa membayangkan apa yang terjadi pada dia dan keluarganya, jika malam itu tertidur hingga pagi hari.
Rusjiwati, 50 tahun, warga lainnya juga mengatakan hal senada. Dia bersama suami dan dua anaknya langsung panik begitu melihat orang-orang sudah ramai di jalanan pada malam Jumat malam itu. “Kejadiannya sekitar pukul 22.30 WIB. saya sekeluarga langsung mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya.
Koordinator Tim Search and Rescue (SAR) Banjarnegara, Slamet, mengatakan pergerakan tanah longsor yang lambat membuat proses evakuasi berjalan lancar. Hingga Ahad siang 27 Maret 2016, jumlah rumah yang mengalami kerusakan mencapai 15 unit. Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah, karena tanah longsor terus bergerak.
PENALARAN DEDUKTIF :
Rini Setiyaningsih, 23 tahun, tiba-tiba terbangun dari tidurnya, Kamis malam 24 Maret 2016. Telepon selular miliknya berdering. Seseorang di sebrang sana memberitahu bahwa jalan menuju rumah terputus. (Umum) Jalanan macet. “Kakak saya telepon saya, katanya ada longsor,” kata Rini, Ahad 27 Maret 2016. (Khusus)
Penduduk Desa Clapar, Kecamatan Madukoro, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, ini langsung keluar rumah dan melihat sudah banyak orang berhamburan di jalanan. Telinganya mendengar suara tanah bergerak. Semua orang panik dan langsung menyelamatkan diri dan tak lupa membawa barang berharga milik mereka. “Karena longsornya berlangsung secara perlahan, kami sempat menyelamatkan barang-barang kami,” katanya.
Keesokan harinya pada Jumat 25 Maret 2016, penduduk kembali ke lokasi. (Umum) Rini kaget melihat rumahnya sudah hancur. (Khusus) Padahal pada malam sebelumnya rumah-rumah itu masih kokoh berdiri. “Kami menghambil barang-barang yang belum sempat diambil.” Rini tak bisa membayangkan apa yang terjadi pada dia dan keluarganya, jika malam itu tertidur hingga pagi hari.
Rusjiwati, 50 tahun, warga lainnya juga mengatakan hal senada. Dia bersama suami dan dua anaknya langsung panik begitu melihat orang-orang sudah ramai di jalanan pada malam Jumat malam itu. (Umum) “Kejadiannya sekitar pukul 22.30 WIB. saya sekeluarga langsung mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya. (Khusus)
Koordinator Tim Search and Rescue (SAR) Banjarnegara, Slamet, mengatakan pergerakan tanah longsor yang lambat membuat proses evakuasi berjalan lancar. Hingga Ahad siang 27 Maret 2016, jumlah rumah yang mengalami kerusakan mencapai 15 unit. Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah, karena tanah longsor terus bergerak.
DAFTAR PUSTAKA
Irsyam.F, Muhammad.27 Maret 2016. https://nasional.tempo.co/read/news/2016/03/27/058757247/ini-cerita-detik-detik-penduduk-menyelamatkan-diri-dari-longsor Diunduh tanggal 27 Maret 2016
Tag :
Bahasa Indonesia 2
0 Komentar untuk "PENALARAN DEDUKTIF 2"
Peraturan Dalam Berkomentar :
[+] Marilah Kita Budayakan Berkomentar Sesudah Membaca Artikel.
[+] Dilarang Menghina, Promosi Atau Iklan.
[+] Dilarang Berkomentar Yang Mengandung Unsur Porno, Spam, Sara.
[+] Budayakan Berkomentar Dengan Sopan Dan Bijak.